• Beranda
  • Penyakit
  • Kenali Jenis-Jenis Penyakit yang Menular Lewat Gigitan Nyamuk

Kenali Jenis-Jenis Penyakit yang Menular Lewat Gigitan Nyamuk

Kenali Jenis-Jenis Penyakit yang Menular Lewat Gigitan Nyamuk

Bagikan :


Jangan remehkan gigitan nyamuk yang sedang hinggap di kulit Anda maupun keluarga Anda. Gigitan nyamuk bukan hanya membuat bentol-bentol dan gatal, namun juga bisa menjadi perantara beberapa virus dan parasit yang berbahaya. Jika daya tahan tubuh sedang tidak dalam kondisi prima, maka Anda akan mudah terkena penyakit yang dibawa oleh gigitan nyamuk tersebut.

Jenis-jenis penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk

Nyamuk adalah jenis serangga kecil yang sering dijumpai di dalam rumah. Nyamuk bisa dijumpai di sekitar kamar mandi, di antara pakaian yang tergantung, juga di area dapur sekitar tempat cucian piring. Meskipun berukuran kecil, namun nyamuk adalah perantara penyakit yang perlu diwaspadai.

Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh nyamuk antara lain:

1. Demam berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Pada demam berdarah yang bersifat ringan, gejala yang muncul mirip dengan gejala flu. Namun penyakit ini dapat berkembang dengan gejala perdarahan serius, tekanan darah yang turun tiba-tiba dan menyebabkan kematian.

2. Chikungunya

Gigitan nyamuk Aedes bukan hanya menyebabkan penyakit demam berdarah, namun juga dapat menyebabkan penyakit chikungunya. Gejala chikungunya pun tidak jauh berbeda dengan gejala demam berdarah dengue, namun pada penyakit chikungunya disertai rasa nyeri di persendian terutama lutut dan siku.

3. Malaria

Malaria merupakan penyakit yang banyak berkembang di negara tropis termasuk Indonesia. Penyebab malaria adalah parasit dari gigitan nyamuk Anopheles. Gejala malaria yang umum di antaranya menggigil, demam, mual dan napas semakin cepat. Bila malaria menginfeksi otak, seseorang dapat mengalami kejang dan pingsan.

4. Demam kuning (yellow fever)

Penyakit ini disebut demam kuning karena pada infeksi yang serius dapat menyebabkan masalah pada jantung, hati dan ginjal sehingga menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kuning dan pendarahan. Pada tahap inkubasi, penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Baru ketika memasuki fase akut, gejala penyakit ini ditandai dengan mual, pusing dan nyeri otot.

5. Virus Zika

Virus Zika dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Yang perlu diwaspadai dari virus Zika adalah dampaknya pada janin yang sedang dikandung ibu hamil. Ibu hamil yang terinfeksi virus Zika dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir cacat dan mikrosefalus akibat kelainan saraf.

6. Virus Japanese encephalitis

Gejala Japanese encephalitis mirip dengan infeksi virus pada umumnya yaitu demam, sakit kepala, muntah dan tubuh terasa lemah. Namun saat gejala menjadi serius gejala yang muncul antara lain pingsan, disorientasi gerak, kejang dan koma.

Selain penyakit di atas, gigitan nyamuk juga bisa menularkan penyakit lainnya seperti La Crosse encephalitus. St. Louis encephalitis, dan virus West Nile. Gejala umum penyakit infeksi yang disebarkan lewat gigitan nyamuk umumnya demam, kepala pusing, nyeri sendi, ruam-ruam, mual dan diare.

Pencegahan penyakit akibat gigitan nyamuk

Dilansir dari Mayo Clinic, cara terbaik melindungi diri dari penyakit infeksi akibat gigitan nyamuk adalah dengan mencegah serangan nyamuk pada anggota keluarga. Kenakan pakaian lengan panjang untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, hindari berkegiatan di luar rumah pada malam hari ketika nyamuk banyak beraktivitas dan pasang jaring anti nyamuk jika diperlukan. 

Beberapa infeksi penyakit akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan kondisi keparahan yang menyebabkan kematian. Bila Anda bepergian ke daerah yang rawan gigitan nyamuk tersebut maka lakukan hal preventif seperti mendapatkan vaksin, gunakan baju panjang serta gunakan losion anti nyamuk. Apabila Anda mengalami gejala-gejala infeksi seperti di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 18:42